Senin, 11 September 2017

PENDERITAAN ITU ANUGERAH BUKAN HUKUMAN.

3. "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
4. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
6. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
7. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
8. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
9. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
10. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
11. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
12. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Kenapa tidak ada berbahagialah orang yang kaya, mendapatkan istri yang cantik / suami yang ganteng, orang yang sukacita, sombong, tidak kelaparan, pelit, bisa melakukan apa saja menurut kehendaknya, yang bisa bikin onar, yang terbebas dari aniaya karena berdusta dan yang tidak diftnah?
Aneh ya orang menderita kenapa dibilang BERBAHAGIA?
Ada allah-allah lain yang menjanjikan penderitaan bila menjadi umatnya?
Setahu saya sepertinya tidak ada yang menjanjikan penderitaan bila menjadi umatnya, hanya Allah Bapa saja yang menjanjikan penderitaan bagi umat-Nya.
Semua agama pasti ajaran-ajarannya adalah menjanjikan kebahagian bagi umatnya termasuk agama Kristen, tetapi ada tetapinya kebahagiaan yang dijanjikan oleh agama-agama lain adalah kebahagian selama hidup di dunia sedangkan kebahagiaan yang dijanjikan Allah Bapa adalah kebahagian di sorga.
Ada atas pasti ada bawah, ada terang pasti ada gelap, ada penderitaan pasti ada kebahagiaan dan ada dosa harus ada penebusan.
Bila manusia tidak ada dosa pasti tidak ada penebusan dan pastinya tidak ada neraka dan semuanya hidup dengan damai sejahtera dan berbahagia, dan dunia ini tidak akan dihancurkan alias kiamat.
Allah Bapa menciptakan dunia beserta isinya adalah baik dan tidak bercacat, tetapi semuanya itu telah dirusak oleh dosa dan siapa yang disalahkan untuk itu Adam, Hawa atau ular (iblis)?
Semuanya bersalah Adam, Hawa dan ular (iblis) oleh karena itu bumi ini dikutuk oleh Allah Bapa dan si ular juga dikutuk dibuang ke bumi dan menjadi penguasanya, iblis dan manusia saling bermusuhan karena dari mula iblis adalah penyesat manusia sehingga dia terus berusaha menyesatkan manusia sampai akhir jaman.
Iblis sudah ditetapkan akan masuk neraka dan dia tidak mau masuk neraka sendirian, sehingga dia mencari pengikut dari sorga yaitu para malaikat juga dari bumi yaitu manusia.
10. Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
11. Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
12. Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
13. Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
14. Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
15. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
16. Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
17. Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
18. semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
19. dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Allah-allah lain menjanjikan kemudahan, kenikmatan dan kedamaian kepada umatnya tetapi mengapa Allah Bapa lain sendiri?
Kita baca apa nubuat-Nya tentang penderitaan kemudian baru kebahagiaan terhadap bangsa Israel:
13. Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya.
14. Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak.

Apa yang terjadi bila manusia selalu diberikan kemudahan atau kenikmatan, yang terjadi adalah bersungut-sungut bila sedikit saja merasa menderita:
24. Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"
2. Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
3. dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."
3. Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"

Allah Bapa tahu sifat manusia yaitu hanya ingin enaknya sendiri dan tidak mau susah, oleh sebab itu Allah Bapa menguji mereka apakah mereka masih taat bila mendapatkan penderitaan atau tidak, dan Allah Bapa juga tidak semena-mena langsung menghukum mereka tetapi sudah diperingatkan:
17. Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir."
Allah Bapa berfirman bila bangsa Israel taat akan firman-Nya mereka akan menerima DAMAI SEJAHTERA tetapi bila melawan-Nya akan meneriman penderitaan dan kebinasaan. Allah Bapa tidak sadis langsung menghukum mereka tetapi Dia akan menegurnya sampai 5x dan bila tetap tidak mau bertaubat kebinasaanlah yang akan mereka terima.
Imamat 26:1-46.

ALLAH BAPA MENEGUR UMATNYA KARENA DIA MENGASIHINYA BUKAN KARENA BENCI, TETAPI BILA TEGURANNYA DIABAIKAN DAN TIDAK MAU BERTAUBAT MAKAN KEBINASAANLAH YANG AKAN DITERIMANYA.

18. "Apabila seseorang mempunyai anak laki-laki yang degil dan membangkang, yang tidak mau mendengarkan perkataan ayahnya dan ibunya, dan walaupun mereka menghajar dia, tidak juga ia mendengarkan mereka,
19. maka haruslah ayahnya dan ibunya memegang dia dan membawa dia keluar kepada para tua-tua kotanya di pintu gerbang tempat kediamannya,
20. dan harus berkata kepada para tua-tua kotanya: Anak kami ini degil dan membangkang, ia tidak mau mendengarkan perkataan kami, ia seorang pelahap dan peminum.
21. Maka haruslah semua orang sekotanya melempari anak itu dengan batu, sehingga ia mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu; dan seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut."

ALLAH ADALAH BAPA BAGI ANAK-ANAKNYA DAN DIA AKAN MENGHAJAR ANAK-ANAKNYA BILA NAKAL DAN TIDAK TAAT SEPERTI BAPAK MENGHAJAR ANAK-ANAKNYA KARENA MENGASIHINYA.

17. Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
24. Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.

5. Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
6. karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
7. Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
8. Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
9. Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
10. Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
11. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
12. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
13. dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
14. Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

DIDALAM PENDERITAANLAH KITA ADA PENGHARAPAN DAN KETERGANTUNGAN KEPADA ALLAH BAPA.

OLEH SEBAB ITU TUHAN YESUS KRISTUS HARUS DIBANGKITKAN KARENA KITA BERHARAP JUGA AKAN DIBANGKITKAN SEPERTI ALLAH BAPA MEMBANGKITKAN TUHAN YESUS KRISTUS.

15. Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar.
16. Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.
1. Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
2. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
3. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
4. dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEMANA PERGINYA ROH ORANG MATI?

Lukas 23 33. Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang...