14. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
15. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
16. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Satu tubuh artinya berbeda-beda tetapi tetap satu dan pastinya satu dalam satu iman yaitu yang selalu kita ucapkan dalan PENGAKUAN IMAN RASULI, bahwa hanya ada satu Allah yaitu Bapa yang di sorga, hanya ada satu Tuhan yaitu Yesus Kristus dan hanya ada satu Pembimbing / Guru yaiu Roh Kudus.
8. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.
9. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
5. Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di sorga, maupun di bumi--dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian-
6. namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
Satu iman tapi berbeda kok bisa, apanya yang berbeda?
Banyak gereja dengan alirannya dan sudah tentu beda pengajarannya atau penafsirannya akan FIRMAN ALLAH BAPA.
Tuhan Yesus Kristus berfirman:
8. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.
Apakah ajaran gerejamu yang paling benar atau tafsiranmu yang paling benar sehingga berhak mengakimi gereja lain atau orang lain itu sesat atau kasarnya kafir karena berbeda?
Jangankan jemaat para pendetanya saja saling menyerang bahwa pendeta anu sesat yang benar adalah tafsiran saya, dan itu benar adanya karena banyak diunggah di Yutube bagaimana mereka saling debat tafsir dan saling menyalahkan dan saling membenarkan dirinya sendiri.
Lucunya sebagai pendeta masing-masing mengatakan mendapat hikmat dari ROH KUDUS, lalu apakah Roh Kudus mengajarkan yang berbeda dari satu pendeta ke pendeta yang lain?
Apakah ke 12 rasul di PB satu sama lain berbeda dalam pengajarannya? Tidak ada pertentangan dalam pengajaran mereka karena GURUNYA HANYA SATU YAITU ROH KUDUS.
Bila kita menghakimi seseorang itu sesat atau kafir itu atas dasar kebencian bukan berdasarkan kasih, bagaimana perasaan kita bila orang lain mengatakan kita itu sesat atau kafir, apakah merasa senang atau marah?
21. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
22. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Tuhan Yesus Kristus berfirman bahwa siapa yang mengatakan kafir kepada saudaranya sama saja dengan membunuhnya, artinya yang mengetahui dia kafir atau bukan hanya Tuhan Yesus Kristus, bila kita yang menghakiminya sama saja kita membunuh imannya.
Semua manusia tidak hanya yang mengaku umat Kristus dari agama lain pun bila menganggap dirinya paling benar atau paling suci pasti ujung-ujungnya merendahkan orang lain alias menghakimi orang lain.
Menegur dan menghakimi harusnya berbeda jauh tapi kenyataan di lapangan beda tipis, menegur adalah bahwa perbuatannya salah kemudian menerangkan bagaimana seharusnya dan menghakimi adalah bahwa kamu pasti dihukum dan masuk neraka atau kamu sesat atau kafir.
Salah satu alasan mengapa orang menjadi ATHEIS atau berpindah ke agama lain karena mereka melihat orang-orang yang SOK SUCI tersebut gampang menghakimi orang lain alias batu sandungan.
Yang menjadi masalah banyak orang tidak suka ditegur walaupun dia menyadari perbuatannya adalah salah, dan itu juga menjadi masalah mengapa kita tidak menegurnya walaupun diwajibkan untuk menegurnya. SERBA SALAH.
7. Siapa mendidik seorang pencemooh, mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri, dan siapa mengecam orang fasik, mendapat cela.
8. Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya,
9. berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.
10. Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
Kasih itu tidak menyakiti orang lain dari perkataannya maupun tindakannya yang mengakibatkan permusuhan.
14. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar